Bahas Harga BBM yang Masih Disubsidi APBN, Jokowi Bertanya Kalau APBN Sudah Tidak Kuat, Bagaimana?

- 7 Juli 2022, 15:43 WIB
Suasana pengisian BBM di salah satu SPBU.
Suasana pengisian BBM di salah satu SPBU. /Dok Pertamina/

KABARLAMPUNGSELATAN.COM - Presiden Joko Widodo(Jokowi) mengatakan kalau akibat perang Rusia- Ukraina merembet pada peningkatan harga minyak dunia sehingga harga- harga BBM di bermacam negeri mulai merangkak naik.

Dia berkata bila harga minyak dunia telah naik sampai 2 kali lipat serta dikala ini menggapai 110- 120 dolar per barel. Sementara itu tahun 2020 kemudian harga minyak masih 60 dolar per barel.

Peningkatan itu pengaruhi harga jual BBM di bermacam negeri. Jokowi berkata kalau Jerman serta Singapore sudah menetapkan harga BBM di harga Rp31.000.

Baca Juga: Timnas Israel Akan Ke Indonesia, Berikut Adalah Sejarah Israel Diboikot dan Dikeluarkan Dari Zona Asia

Jokowi juga menyamakan harga BBM di Indonesia. Dia mencontohkan BBM tipe Pertalite yang masih dijual Rp7. 650 per liter sebab menemukan subsidi APBN.

"Kita masih Rp7.650,00/liter karena apa? Disubsidi oleh APBN," ujar Jokowi.

Dia memohon warga mengenali perihal ini. Bagi Jokowi,bila pemerintah menaikkan harga BBM warga hendak tidak sepakat. Tetapi,Jokowi menarangkan,Indonesia masih mengimpor setengah dari kebutuhan BBM nasional,ialah sebesar 1,5 juta barel. 

Baca Juga: Seorang Siswa Menjadi Terangka Pembunuhan 2 Guru Disekolahan, Begini Ungkap Polisi

"Artinya apa? Kalau harga di luar naik, kita juga harus membayar lebih banyak. Supaya kita semua mengerti masalah ini," katanya.

Halaman:

Editor: Eko Sodikul

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkini