Baca Juga: Biografi Soekarno, Masa Kecil, Perjuangannya. Sang Bapak Proklamator Indonesia
Marshanda mengungkapkan bahwa kedua sahabatnya itu juga memiliki kesehatan mental yang kurang baik, yaitu panic attack (serangan panik).
"Karena mereka panic attack, mereka sampai lapor 911, ambulans. Yang udah lepas dari kendali mereka, lalu ambulans itu membawaku ke mental hospital," ucapnya.
Marshanda mengaku tidak mengetahui bahwa kedua sahabatnya itu melaporkan dirinya ke pihak berwenang di Amerika Serikat.
Ketika perjalanan di pantai, Marshanda mengungkapkan adanya penjemputan dari pihak kepolisian secara tiba-tiba.
"Tiba-tiba datang 4-5 orang pakai baju polisi, 'bisa gak ikut kita ke ambulans'. Terus mereka menurunkan semacam ranjang rumah sakit, aku disuruh duduk di situ," ucapnya.
Setelah itu, ia menceritakan bahwa dirinya dilakukan interogasi oleh pihak kepolisian dengan diberikan beberapa pertanyaan.
"Terus mereka kayak ngajak ngomong, 'what's your name', 'look at me in the eye'. 'Lo liat mata gue, nama lo siapa', 'sekarang tanggal berapa', 'lo tau gak ini di negara apa'. Dicek kayak aku waras atau enggak," ucapnya.
Marshanda merasa janggal dengan apa yang ditanyakan oleh polisi karena tidak seperti aturan penjemputan polisi biasanya.
Artikel Rekomendasi