KABARLAMPUNGSELATAN.COM - Dibawah ini terdapat pembahasan untuk soal mapel (mata pelajaran) Bahasa Indonesia untuk kelas 12 halaman 63 tabel analisis unsur kebahasaan dalam novel sejarah kemelut di majapahit.
Diharapkan dengan adanya pembahasan soal ini bisa membantu siswa-siswi kelas 12 dalam belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan cara mandiri.
Simaklah pembahasan soal Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 63 tentang tabel analisis unsur kebahasaan dalam novel sejarah kemelut di majapahit, sebagaimana terlansir dalam Buku Sekolah Elektronik dan dipandu oleh alumni Sastra Indonesia UNEJ, Suci Annisa Caroline.
Analisis Unsur Kebahasaan dalam Novel Sejarah Kemelut di Majapahit
Dengan memahami suatu novel maka dapat menjadikan suatu bahasa menjadi bagian dari sistem sastra, dimana hal tersebut bergantung dengan budaya yang melatarbelakangi novel tersebut.
Beberapa kaidah kebahasaan yang berlaku pada novel sejarah adalah menggunakan banyak kalimat bermakna lampau, menggunakan banyak kata yang menyatakan urutan waktu.
Menggunakan banyak kata kerja yang menggambarkan suatu tindakan, menggunakan banyak kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung.
Kemudian menggunakan banyak kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan, menggunakan dialog dan menggunakan kata-kata sifat.
Baca Juga: Kunci Jawaban Pendidikan Agama Islam Kelas 8 Ayo Berlatih Halaman 31-34 Lengkap 2022
Berikut ini adalah hasil analisis unsur kebahasaan dalam novel sejarah Kemelut di Majapahit
1. Kalimat bermakna lampau dan kutikan teksnya adalah sebagai berikut.
Akan tetapi, datanglah pasukan yang beberapa tahun lalu diutus oleh mendiang sang Prabu Kertanegara ke negeri Melayu.
2. Penggunaan konjungsi yang menyatakan urutan waktu dan kutipan teksnya yaitu sebagai berikut.
Setelah Raden Wijaya berhasil menjadi Raja Majapahit pertama bergelar Kertarajasa Jayawardhana, beliau tidak melupakan jasa-jasa para senopati (perwira) yang setia dan banyak membantunya semenjak dahulu.
3. Penggunaan kata kerja material, kutipan teksnya “sebelum puteri dari tanah Melayu ini menjadi istrinya yang kelima, Sang Prabu Kertarajasa Jayawardhana telah mengawini semua putri mendiang Raja Kertanegara.”
4. Penggunaan kalimat tidak langsung dan kutipan teksnya yaitu sebagai berikut.
Mendengar akan pengangkatan patih ini, merahlah muka Adipati Ronggo Lawe.
Tirtowati juga memperingatkan karena melempar nasi ke atas lantai seperti itu penghinaan terhadap Dewi Sri dan dapat menjadi kualat.
5. Penggunaan kata kerja mental dan kutipan teksnya yaitu sebagai berikut.
Hal ini dilakukannya karena beliau tidak menghendaki adanya dendam dan perebutan kekuasaan kelak.
Sang Prabu sangat mencintai istri termuda ini yang setelah diperistri oleh Sang Baginda, lalu diberi nama Sri Indraswati.
6. Penggunaan dialog dan contoh kutipannya yaitu “Kakang Ronggo Lawe, apakah maksudmu dengan ucapan itu?”.
7. Penggunaan kata sifat dan contoh kutipannya yaitu tentu saja Ronggo Lawe sebagai seorang yang amat setia sejak zaman Prabu Kertanegara, berpihak kepada Dewi Gayatri.
Mendengar berita itu dari seorang penyelidik yang datang menghadap pada waktu sang adipati sedang makan, Ronggo Lawe marah bukan main.
Itulah pembahasan soal bahasa Indonesia kelas 12 halaman 63.
Disclaimer: artikel tidak menjamin kebenaran yang bersifat mutlak karena tidak menutup kemungkinan ada eksplorasi jawaban lainnya.(Anisah Romadaniah/ringtimesbali.pikiran-rakyat.com)
Artikel ini sebelumnya telah tayang di Ringtimes Bali dengan judul "Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 63, Analisis Unsur Kebahasaan dalam Novel Sejarah Kemelut di Majapahit"***